Beberapa Hal yang Perlu Dihindari Saat Memarahi Anak

BuatInfo.com - Sifat egosentrif pada anak tidak dapat dihindari karena itu merupakan ciri khas dari anak-anak. anak cenderung melihat dunia luar dari sudut pandang sendiri sesuai dengan pemahamannya. Jadi penting bagi orang tua untuk memberikan didikan yang tepat di usia dini.

Namun sayangnya tidak semua orang tua mengetahui bagaimana cara yang tepat dalam mendidik anak. Alih-alih mendidik anak, malah justru membuat orang tua terpancing emosinya dan memarahi anak karena tingkah laku anak terlewat aktif.

Sangat penting untuk tetap tenang ketika anak mulai memancing emosi Anda. Kesalahan yang sering dilakukan adalah memarahi anak dalam keadaan emosional. Akibatnya tanpa disadari Anda memberikan reaksi berlebih terhadap anak, seperti berteriak, memukul, atau mengucapkan kata-kata kasar. Tentunya, perilaku tersebut tidak perlu dilakukan pada saat memarahi anak karena akan berdampak pada perkembangan mental dan fisik anak.

Perilaku yang Harus Dihindari Saat Memarahi Anak

Seperti yang tersebut di atas bahwa memarahi anak dengan cara berteriak, berkata-kata kasar, bahkan memukul hanya akan merusak perkembangan mental anak. Sehingga anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kasar dan jauh dari kesan baik.

Oleh karena itu, orang tua harus menghindari beberapa perilaku di bawah ini agar anak tumbuh menjadi pribadi yang baik sesuai dengan harapan orang tua.

1. Hindari kebiasaan berteriak

Jika ada istilah bahwa sikap anak adalah cerminan orang tua, maka hal itu tidak salah. Dari hasil penelitian menyebutkan bahwa seseorang yang menerima pelampiasan amarah dari orang lain justru akan membuat dia menjadi emosi. Begitu juga dengan anak, anak yang terkena pelampiasan amarah orang tuanya, cenderung akan mengekspresikan amarahnya kepada adik atau temannya. Jadi, jika kebiasaan berteriak ini tidak dihentikan, maka tidak menutup kemungkinan anak akan menjadi pribadi yang emosional.

2. Hindari ketidak konsistenan dalam memberikan aturan

Dalam upaya mendisiplinkan anak, tentunya tidak terlepas dari pemberian aturan. Memberikan peraturan secara konsisten dalam penerapannya sangatlah penting dalam proses mendisiplinkan anak. Namun kebiasaan orang tua kurang konsisten dalam memberikan aturan kepada anak-anak mereka, sehingga akan sulit mendisiplinkan mereka. Jadi, sebaiknya hindari ketidak konsistenan dalam meberikan aturan kepada anak mulai dari sekarang.

3. Hindari memberikan penjelasan yang terlalu panjang

Volume otak anak belum sesempurna orang dewasa. Kecenderungannya, anak-anak mudah sekali kehilangan fokus di tengah diskusi yang panjang. Maka dari itu, sangat penting bagi orang tua untuk memilih kosa kata yang tepat saat sedang menasehati anak. Pemilihan kalimat yang mudah dipahami oleh anak sangat disarankan, agar penjelasan orang tua mudah diterima oleh mereka.

4. Hindari menjadikan disiplin sebagai hukuman

Perlu orang tua ketahui bahwa, antara disiplin dan hukuman merupakan dua hal yang berbeda. Disiplin bertujuan untuk memberikan batasan dan membuat anak memiliki kebiasaan yang baik. Sedangkan hukuman adalah konsekuensi yang harus diterima oleh anak karena kesalahannya. Jadi orang tua harus bisa membedakan antara hukuman dan disiplin.

5. Hindari menggunakan kata-kata negatif saat begkomunikasi dengan anak

Jangan terlalu banyak menggunakan kata-kata negatif seperti “jangan” atau “tidak” ketika sedang memarahi anak. Sebaliknya, Anda dianjurkan memberikan afirmasi positif dengan cara menjelaskan sikap apa yang seharusnya dilakukan anak, dan apa dampak dari tindakan yang dilakukan oleh anak terhadap mereka.

Dari sudut pandang Psikologi, anak yang menerima kata-kata negatif cenderung merasa penasaran kenapa tindakannya dilarang. Sehingga mereka akan terdorong untuk melakukan tindakan tersebut.

Nah itulah informasi tentang tentang beberapa hal yang harus dihindari oleh orang tua pada saat memerahi anak. Mendidik anak bukan sekedar membesarkan saja, melainkan jua mendidik agar anak tumbuh menjadi pribadi yang baik di masa yang akan datang.

Semoga informasi di atas dapat memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya bagi kita yang berstatus orang tua. Jangan lupa share artikel ini agar orang lain juga dapat merasakan manfaatnya. Jika ada tambahan point terkait isi artikel di atas. Silahkan tambahkan pada kolom comment di bawah. Terima kasih.