Social Media dan Pembodohan Publik

Buat Info - Social Media dan Pembodohan Publik

Kemajuan zaman sudah sangat terasa dampaknya di era milineal seperti sekarang ini.

Kenapa tidak, pada era milineal saat ini, segala sesuatunya termasuk informasi akan sangat mudah diperoleh dan dikonsumsi oleh khalayak umum melalui social media yang ada, seperti Facebook, Instagram, dan applikasi sosial media lainnya. Dengan semakin maraknya applikasi sosial media yang ada, maka akan terasa mudah sekali bagi kita untuk mendapatkan informasi tanpa harus pergi ke warung kopi untuk melihat berita yang ada di koran. Cukup dengan hanya menggunakan smartphone dan data internet yang memadai, kita sudah bisa menikmati semua berita yang ada. Baik berita atau informasi yang validitasnya jelas, sampai dengan berita atau informasi yang tidak jelas kebenarannya (Hoax).

Seperti yang banyak kita temui di sosial media khususnya Facebook. Banyak informasi yang bertebaran baik itu informasi dengan unsur politik, agama, kesehatan, dan beberapa unsur lainnya. Dan yang sangat disayangkan sekali adalah tidak sedikitnya dari pengguna sosial media yang ikut-ikutan melakukan share berita tanpa harus membacanya terlebih dahulu dan mengetahui sumber berita itu sendiri. Sehingga validitas dari sebuah informasi yang dishare pun tidak jelas, dan sangat berpotensi sekali dalam membangun kebodohan publik. Dampak dari pembodohan ini pun juga akan berdampak buruk bagi keberlangsung hidup sosial masyarakat. Karena tidak menutup kemungkinan berita yang dishare tidak sejalan dengan opini pembaca. Jika sudah demikian, tanpa ada sumber yang jelas maka kita tidak akan mampu membendung argument-argument dari pembaca.

Seperti yang terjadi baru-baru ini, berita tentang Lalu M Zohri, pelari 100 meter yang mampu mengungguli pelari-pelari dari negara lain. Terdapat dua berita yang saling bertolak belakang mengenai selebrasi dengan bendera atas kemenangan pelari Indonesia tersebut. Dimana ada yang menyebutkan bahwa Lalu M Zohri kebingungan dan mencari bendara Indonesia pada saat melakukan selebrasi, karena tidak adanya supporter dari Indonesia pada saat itu, yang pada akhir harus dipinjamkan bendera oleh supporter negara lain. Dan ada juga yang menyebutkan bahwa bendera yang digunakan oleh Lalu M Zohri pada saat selebrasi merupakan bendera Indonesia yang diberikan oleh official Indonesia sendiri. Dari berita tersebut jelas merupakan pembodohan publik. Kenapa tidak, dua berita tersebut seperti dua pisau yang saling beradu, dan yang ditengah-tengah adalah masyarakat umum. Seharusnya kita sebagai pengguna smartphone dan menjadi bagian dari zaman milenial ini, harus lebih cerdas dalam menerima semua informasi apapun dan lebih bijak dalam melakukan share berita ke sosial media.

Terlalu sering mengkonsumsi informasi-informasi yang tidak jelas sumber dan kebenarannya. Justru akan membangun opini publik yang salah. Entah tujuan dari share informasi tersebut memang untuk membangun opini publik sebagai bentuk pencitraan dan komersial/viralitas semata, atau seperti apa. Mungkin yang lebih paham mereka-mereka sendiri, sosok pertama sebagai penyebar informasi yang ada. Namun yang pasti, kita sebagai pengguna smartphone dan penikmat informasi online. Seharusnya lebih cerdas dan lebih bijak dalam memahami informasi yang ada, apalagi dibarengi dengan melakukan share informasi tersebut. Tentunya dengan kita menjadi pribadi yang cerdas dan bijak, dapat sedikit mengurangi penyebaran informasi-informasi yang tidak jelas sumbernya dan menghentikan upaya pembodohan publik.

Lantas tindakan bijak apa yang harus kita lakukan dalam memerangi pembodohan publik ini?. Langkahnya sangat mudah sekali. Dimana kita sebagai penikmat informasi harus lebih jeli dalam memahami setiap informasi yang ada. Artinya terlebih dahulu kita harus mencari tahu sumber informasi itu sendiri. Selain itu kita juga harus menganalisa apakah berita yang akan kita share tersebut bermanfaat bagi orang lain atau malah sebaliknya.

2 komentar untuk "Social Media dan Pembodohan Publik"

  1. Betul, sebagai pembaca yang cerdas dan bijak jangan langsung percaya begitu saja tentang suatu berita yang tengah ramai dibicarakan orang.
    Harus di croscek dulu kebenaran beritanya.

    BalasHapus
  2. Kdang-kadang orang suka nyebar berita nggak jelas sembarangan dan parahnya lagi, banyak juga yang percaya...
    Ckckck..😔

    BalasHapus

Posting Komentar