Fenomena Cyberbullying di Media Sosial

Buat Info - Fenomena Cyberbullying di Media Sosial

buatinfo.com - Media sosial merupakan salah satu alat interaksi secara online yang banyak diminati oleh sebagian besar remaja di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia sendiri. Ragamnya pun sudah banyak, mulai dari facebook, Instagram, path, twitter, dan banyak lagi lainnya. Yang mana semua jejaring sosial tersebut memberikan kemudahan dalam melakukan kemunikasi secara virtual di dunia maya. Banyaknya kemudahan yang ditawarkan oleh media sosial, menjadi daya tarik tersendiri bagi seseorang untuk menggunakan media online tersebut dalam melakukan interaksi dan berbagi informasi dengan orang lain.


Secara definisi, media sosial merupakan kelompok aplikasi berbasis internet yang diciptakan atas dasar integrasi tekhnologi dan ideologi yang memungkinkan adanya penciptaan dan pertukaran konten atau informasi yang dibuat oleh si pengguna. Kemajuan tekhnologi yang semakin pesat, tentu akan berimbas pada percepatan laju perkembangan media sosial di seluruh dunia. Namun hal tersebut tidak dibarengi dengan tingkat pehaman seseorang dalam menggunakan media online itu sendiri. Sehingga tidak sedikit bermunculan perilaku penyimpangan yang banyak dilakukan oleh para pengguna. Salah satu perilaku penyimpangan dalam dunia maya adalah munculnya fenomena cyberbullying yang banyak terjadi di media sosial akhir-akhir ini. Baik itu di jejaring sosial seperti facebook, twitter, atau di jejaring sosial lainnya.


Cyberbullying merupakan bentuk kekerasan yang dilakukan seseorang terhadap orang lainnya melalui dunia maya. Perilaku cyberbullying sendiri memiliki beragam cara, misalnya memposting foto dengan tujuan mempermalukan korban di dunia maya, menghina dan mengancam orang lain dengan cara mengirimkan pesan langsung melalui email, dan dengan segaja mengakses jejaring sosial orang lain dengan tujuan mencemarkan nama baik seseorang sehingga muncul rasa ketakutan yang sangat besar pada orang tersebut. Selain memiliki cara yang beragam, pelaku cyberbullying juga memiliki motivasi yang beragam, seperti sekedar mencari perhatian dari si korban, sekedar bercanda, marah, dan rasa ingin balas dendam. 


Kasus cyberbullying saat ini tidak lagi dianggap sebagai hal yang abnormal atau tabu oleh sebagian besar masyarakat karena telah menjadi fenomena yang kerap dijumpai dalam media sosial. Mulai dari kalangan anak-anak, remaja bahkan sampai pada publik figur pun juga pernah menjadi korban cyberbullying. Hinaan dan ancaman kerap kita temui di beberapa media sosial seperti facebook dan twitter. Karena memang facebook dan twitter merupakan jejaring sosial yang lebih banyak diminati oleh masyarakat umum. Berdasarkan dari hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika yang mana pada kesempatan tersebut bekerjasama dengan UNICEF pada tahun 2011 hingga 2013, yang melibatkan 400 anak dan remaja pada rentang usia antara 10 sampai 19 tahun. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa sebagian besar remaja di Indonesia telah menjadi korban cyberbullying, dengan tingkat prosentasenya kurang lebih sebanyak 13 persen responden mengaku menjadi korban cyberbullying dalam bentuk hinaan dan ancaman.


Tingginya angka cyberbullying di media sosial, khususnya di Indonesia sangat dipengaruhi oleh penggunaan internet yang mengalami peningkatan setiap tahunnya, terutama dikalangan remaja. Sebagai masyarakat yang setiap harinya bergelut dengan dunia tekhnologi dan media sosial, sepatutnya harus lebih bijak dalam menghadapi problematika perkembangan teknologi informasi tersebut. Beberapa kasus cyberbullying yang telah terjadi bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat khususnya remaja untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial termasuk facebook [baca juga: Bijak Menggunakan Media Sosial]. Tindakan preventif dan kuratif akan sangat perlu dilakukan oleh berbagai pihak dalam mengatasi permasalahan cyberbullying untuk meminimalisir dampak yang lebih besar lagi. Karena tidak dapat di pungkiri bahwa dampak dari cyberbullying sendiri begitu menghawatirkan. Dimana korban dari cyberbullying cenderung akan mengalami depresi, kecemasan berlebih, menghindar dari lingkup sosialnya, bahkan bisa sampai pada perilaku bunuh diri.


Demikianlah informasi mengenai fenomena cyberbullying di media sosial. Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat serta menambah tingkat kesadaran kita dalam menghadapi perkembangan tekhnologi yang lumayan cukup pesat. Setidaknya dengan bijak menggunakan media sosial, kita sudah cukup terhindar dari fenomena cyberbullying itu sendiri. Baik sebagai pelaku ataupun sebagai korban.

12 komentar untuk "Fenomena Cyberbullying di Media Sosial"

  1. kurangi depresi akibat cyberbullying, mari lawan....

    BalasHapus
    Balasan
    1. usia remaja lembih mendominasi untuk menjadi korban cyberbullying ini. Jadi dengan turut serta memerangi fenomena cyberbullying, setidaknya sedikit banyak membantu dalam menjaga masa depan generasi muda sebagai penerus bangsa.

      Hapus
  2. bagaiamana dengan cyberbullying pasca 2013? apa balck campaign pada gelaran pilpres 2014 dan 2019 masuk cyberbulyying?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebagaimana yang pernah ditulis oleh Mahfud MD di akun twitternya, tentang black campaign merupakan kampanye yang penuh fitnah dan kebohongan tentang lawan politik. jika dikaitkan dengan cyberbullying, ini masuk pada salah satu jenis cyberbullying yaitu Denigration (pencemaran nama baik) mengumbar keburukan seseorang di internet dengan maksud merusak reputasi dan nama baik orang tersebut.

      mungkin itu yang dapat kami sampaikan, dan terima kasih sudah mampir k blog ini :)

      Hapus
  3. ALHAMDULILLAH AKU BELUM PERNAH KENAK CYBARBULLYING!
    *jangan lupa mampir ya ke blog aku AORLIN.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah bukan menjadi bagian dari korban cyberbullying mbak.... dan muda2an jangan sampailah..... terima kasih ya sudah mampir. pasti nanti tak main2 ke blog pean juga...... :)

      Hapus
  4. Kasian korbannya, tapi mayoritas pelaku juga tidak secara sadar melakukan bully.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali... ada beberapa dorongan yang memotivasi mereka untuk melakukan bully, seperti sekedar bercanda, mara, atau bisa juga karena dendam.... terima kasih sudah mampir gan... :)

      Hapus
  5. bulyy diaman2 ya termasuk lewat ineternet

    BalasHapus
    Balasan
    1. klo diam2an konteksnya sudah beda mbak, karena ada dua pelaku disitu. beda lagi klo yang satu tetap nyapa tp yang satu lagi no respon, mungkin masih bisa dikategorikan bully.... :D. terima kasih selalu mampir mbak

      Hapus
  6. cyberbullying sangat susah dihilangkan ya mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. cyberbullying sendiri efeknya juga janka panjang. karena tidak menutup kemungkinan korban akan melakukan hal yang sama yang pernah dia terima sebelumnya. untuk pencegahan yang efektif adalah dari keluarga dengan terus memberikan bimbingan kepada anak2 mereka. terima kasih sudah mampir gan

      Hapus

Posting Komentar