Lakukan Triple Filter Test Socrates untuk Mencegah Penyebaran Berita Hoax di Media Sosial

Media sosial merupakan wadah interaksi secara virtual yang banyak digandrungi oleh sebagian besar orang di dunia. Tidak terkecuali, dari anak-anak sampai orang tua pun juga menaruk minat pada media interaksi yang satu ini. Tentunya hal tersebut bukan tanpa sebab. Pasalnya, di dalam wadah media sosial berisi semua informasi-informasi yang dibutuhkan dan mendapatkannya pun sangat mudah.

Namun sayangnya, informasi-informasi yang ada di media sosial tidak semuanya berdasarkan data yang valid atau tidak jelas kebenarannya. Dimana sebagian dari berita-berita tersebut merupakan berita palsu atau hoax. Dan parahnya, tidak sedikit dari kita yang langsung menelan mentah-mentah, bahkan juga memperluas penyebaran berita dengan unsur kebohongan tersebut di akun media sosial kita.

[ Baca Juga : Social Media dan Pembodohan Publik ]

Lantas bagaimana cara mengetahui dan mencegah penyebaran berita hoax agar tidak banyak bertebaran di media sosial?. Pada kesempatan kali ini, buatinfo.com akan membahas cara mencegah penyebaran berita hoax dengan triple filter test ala Socrates. Namun sebelum kita masuk pada pembahasan tentang triple filter test Socrates. Ada baiknya terlebih dahulu kita mengenal siapa sebenarnya sosok Socrates, sang pencetus triple filter test itu sendiri.

Siapakah Socrates?

Socrates merupakan generasi pertama dari tiga filsuf besar Yunani yang memiliki peran penting dalam perkembangan filsafat barat. Dia (Socrates) dikenal sebagai bapak filsafat moral karena kearifan dan kebijaksanaannya. Dimana salah satu bentuk kearifan dan kebijaksaannya bisa dilihat dari bagaimana cara dia menerima dan memahami informasi-informasi yang ia terima dengan menyaring informasi menggunakan tiga lapis saringan (Triple Filter Test).

[ Baca Juga: Bijak Menggunakan Media Sosial ]

Tripel Filter Test Ala Socrates

Tripel filter test adalah proses penyaringan informasi yang kita terima dengan menggunakan tiga alat saring, yaitu :

1. Lapisan Kebenaran

Artinya, apakah berita yang kita terima benar dan dari sumber yang terpercaya?. Karena, kebanyakan berita-berita saat ini hanya berdasarkan “katanya”, dan tidak ada kejelasan sumbernya. Jadi, di jaman yang serba mudah seperti sekarang ini. Akan sangat penting bagi kita untuk melakukan tracing informasi terlebih dahulu untuk mengetahui sumber dari berita itu sendiri.

2. Lapisan Kebaikan

Lapisan kedua dalam menyaring berita atau informasi adalah lapisan kebaikan. Artinya, apakah informasi yang kita terima mengandung kebaikan buat orang lain?. Jika tidak, maka akan sangat percuma informasi tersebut kita terima, dan adalah kesalahan jika informasi itu kita sebar luaskan. Karena sejatinya berita yang tidak ada kandungan kebaikan, dan justru hanya mengandung keburukan bagi orang lain, merupakan bentuk ghibah yang tidak baik kita sebarkan.

3. Lapisan Kegunaan

Lapisan yang terakhir dalam menyaring informasi adalah dengan mencari tahu kegunaannya. Sebelum kita menelan atau menyebarkan informasi yang kita terima di media sosial. Ada baiknya terlebih dahulu mengetahui fungsi dari informasi itu sendiri. Apakah informasi tersebut berguna bagi kita dan orang lain, atau malah sebaliknya. Karena jika suatu informasi tidak memiliki sumber yang jelas, tidak mengandung kebaikan di dalamnya, dan tidak berguna bagi kita dan orang lain. Maka informasi tersebut tidak laiak untuk kita terima dan sebarluaskan.

Intinya, apapun bentuk informasi yang kita terima di media sosial. Sebelum kita memutuskan untuk menyebar luaskan berita tersebut ke khalayak umum. Sebaiknya terlebih dahulu melakukan tracing akan kebenaran sumber, kebaikan, dan kebergunaan (positif) berita yang kita terima. Dengan melakukan tracing menggunakan triple filter test ala Socrates ini, maka kita sudah ikut andil dalam mencegah penyebaran berita hoax yang dapat merugikan kita semua.

Demikianlah informasi cara mencegah berita hoax di media sosial dengan menggunakan triple filter test Socrates. Jika informasi di atas dirasa dapat memberikan dampak positif bagi kita semua. Silah share and comment artikel ini. Karena berbagi itu indah.