Seputar Mitos dan Fakta Covid 19 di Kalangan Masyarakat

Buat Info - Seputar Mitos dan Fakta Covid 19 di Kalangan Masyarakat


Penyebaran wabah covid 19 di Indonesia

sudah hampir memasuki bulan ke dua. Dimana awal penyebarannya diketahui dari temuan penderita di Jakarta pada awal bulan Maret 2020, hingga merambah ke berbagai wilayah dengan jumlah terkonfimasi mencapai 9.771 kasus positif sampai dengan bulan April 2020.


Sudah berbagai cara yang dilakukan pemerintah dan para ahli dalam upaya memutus rantai penularan covid 19 di Indonesia. Mulai dari dikeluarkannya kebijakan social/physical distancing, keharusan memakai APD, sampai dengan memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, ada pula beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli untuk menghalau penularan virus agar tidak meluas. Namun sayangnya, di balik penyebaran dan upaya-upaya pemutusan rantai penyebaran tersebut, terdapat pula mitos dan fakta covid 19 yang banyak berkembang di kalangan masyarakat.


Kenapa Kita Perlu Tahu tentang Mitos dan Fakta Covid 19?


Jika Pemerintah dan para ahli telah melakukan upaya pemutusan rantai penyebaran virus dengan mengeluarkan kebijakan dan melakukan beragam penelitian. Maka penting bagi kita untuk turut andil dalam upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut. Bagaimana caranya?, yaitu dengan mengetahui perkembangan mitos dan fakta seputar covid 19, agar kita bisa memutus rantai penyebaran hoaxs yang banyak beredar dan meresahkan masyarakat banyak. Pasalnya, kepanikan akibat berita hoax dapat memicu timbulnya stress dan menurunkan imunitas tubuh. Sehingga mudah sekali terserang virus, termasuk covid 19. Dan, mitos dan fakta seputar covid 19 yang perlu kita ketahui adalah seperti di bawah ini:

Mitos dan Fakta Covid 19


1. Covid 19 dapat bermutasi lebih ganas
-  Mitos
Mitos pertama yang banyak tersebar di kalangan masyarakat adalah covid 19 dapat bermutasi menjadi semakin mematikan. Mungkin asumsi ini diambil dari statement tim ilmuan China yang melakukan analisis genetik kepada 103 sample virus bahwa covid 19 terbagi menjadi dua strain virus, yaitu L (lebih agresif dan mematikan) dan S (mampu menularkan).

- Fakta
Namun faktanya, bukan hanya covid 19 saja yang dapat bermutasi, semua virus berpotensi bermutasi. Hanya saja proses mutasinya bukan berarti menjadi semakin ganas dan mematikan. Karena sampai dengan saat ini belum ditemukan perbandingan pada penderita yang terjangkit satu strain virus covid 19, memiliki kecenderungan mematikan atau mampu menularkan.


2. Masker tidak berguna
- Mitos
Mungkin tidak sedikit kita temukan orang-orang di lingkungan kita yang tidak menggunakan APD, khususnya masker. Dan jika kita tanyakan, alasannya pasti menganggap masker tidak ada gunanya dan tidak ada jaminan menggunakan masker bisa terbebas dari penularan covid 19.

- Fakta
Faktanya, fungsi masker adalah alat pelindung diri yang notabene kita butuhkan pada saat melakukan interaksi dengan orang lain yang terinfeksi atau potensi terinfeksi. Jadi masker bisa kita gunakan sebagai alat proteksi diri, baik dari potensi tertular maupun menularkan virus covid 19. Jadi tidak heran jika tim medis diharuskan menggunakan masker pada saat dan setelah melakukan perawatan pada pasien covid 19.


3. Flu lebih berbahaya dari Corona
- Mitos
Jangan heran ya jika suatu saat kita menemui atau mendengar statement bahwa flu lebih berbahaya dari corona. Karena satu dari sekian mitos yang beredar di masyarakat adalah flu lebih berbahaya dari corona.

- Fakta
Organisasi kesehatan dunia (WHO), telah menegaskan bahwa covid 19, 10 kali lebih berbahaya dari flu babi, apalagi dengan flu biasa. Flu biasa atau flu musiman sudah dapat diprediksi baik penularannya maupun perawatannya. Dan menurut WHO sendiri, flu musiman membunuh jauh lebih sedikit, yang jika diprosentasekan hanya 1 persen. Sedangkan covid 19 yang sampai dengan saat ini penurunan kasusnya lebih lamban jika dibandingkan dengan pertambahannya. Jadi, secara data tidak benar jika flu lebih berbahaya dari corona.



4. Covid 19 hanya menyerang lansia
- Mitos
Mitos yang ke empat yang banyak tersebar adalah bahwa covid 19 hanya menyerang lansia, bukan anak-anak muda. Karena jika dilihat dari data, diketahui bahwa orang-orang yang terjangkit covid 19 hingga sampai meninggal dunia ada dikisaran usia 40 ke atas.

- Fakta
Memang benar jika dilihat dari data statistik, pasien covid 19 lebih didominasi oleh orang-orang dengan usia 40 tahun ke atas. Namun perlu diketahui bahwa semua rentang usia, baik itu balita, anak-anak, dan remaja dapat terjangkit virus yang satu ini. Namun orang-orang yang berusia 40 tahun ke atas memiliki resiko yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan rentang usia di bawahnya.


5. Vaksin covid 19 sudah ditemukan
Buat Info - Seputar Mitos dan Fakta Covid 19 di Kalangan Masyarakat

- Mitos
Jika kita melihat beberapa berita di media sosial. Banyak sekali informasi-informasi yang justru menyesatkan. Dimana salah satunya adalah informasi tentang telah ditemukannya vaksin covid 19. Entah tujuan dari penyebaran berita tersebut apa, belum jelas.

- Fakta
Sampai dengan saat ini, penelitian-penelitian terus dilakukan di berbagai negara untuk menemukan vaksin covid 19. Karena dalam kurun waktu satu tahun saja, itu masih tergolong terlalu cepat untuk menemukan vaksin covid 19.


Akan sangat penting rasanya bagi kita semua untuk mengetahui tentang MITOS dan FAKTA COVID 19 yang banyak tersebar dikalangan masayarakat banyak. Hal ini untuk membendung penyebaran informasi-informasi tidak benar yang dapat menimbulkan efek domino di tengah masyarakat. Karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa dampak berita hoax akan menimbulkan kepanikan (stress) yang dapat menurunkan imunitas tubuh manusia. Jika imun tubuh menurun, maka bukan tidak mungkin virus akan mudah masuk.


Demikianlah informasi seputar mitos dan fakta covid 19. Jika informasi di atas dapat memberikan dampak positif yang bermanfaat bagi kita semua. Jangan ragu untuk share and comment, karena berbagi itu indah.

2 komentar untuk "Seputar Mitos dan Fakta Covid 19 di Kalangan Masyarakat"

  1. makasih sahringnya semoga wabah ini cepat berlalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaminn Mbak... mudah2an segera berlalu dan bumi kembali sehat lagi.

      Hapus

Posting Komentar