Waspada Kekerasan Verbal Di Tempat Kerja

Kekerasan Verbal


Kekerasan Verbal adalah tindakan kekerasan yang bertujuan untuk merendahkan atau mengecilkan perasaan melalui ucapan atau kata-kata kasar seperti menghardik, menghina, mempermalukan di depan umum dan lain sebagainya dengan tujuan menyerang karakter dan mental korban.


Dampak dari kekerasan verbal ini lebih menghawatirkan dari pada dampak kekerasan fisik. Korban yang mengalami kekerasan verbal memang tidak terlihat secara fisik, tapi akibat dari tindakan tersebut akan menyebabkan masalah psikologis seperti trauma yang berkepanjangan. Sehingga dapat menurunkan kualitas hidup korban secara keseluruhan.


Tindakan kekerasan verbal bisa terjadi dimana-mana dan kepada siapa saja, baik itu anak-anak, suami / istri, dan rekan kerja. Hal tesebut bisa terjadi karena adanya peluang atau kondisi tertentu yang menyebabkan hal tersebut terjadi, misal karena perasaan tidak senang kepada korban.


Perasaan tidak suka kepada rekan kerja menjadi salah satu pemicu terjadinya kekerasan verbal di tempat kerja. Dan hal tersebut akan terus berkelanjutan jika tidak ada tindakan penyelesain dari pihak perusahaan atau pimpinan terkait. Oleh karenanya, salah satu cara untuk menghilankan kekerasan verbal di tempat kerja adalah dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat agar tidak lagi terjadi perundungan antar rekan kerja.


Contoh Kekerasan Verbal Di Tempat Kerja

Secara umum kekerasan verbal bisa diartikan sebagai tindakan kekerasan dengan menggunakan kata-kata yang kasar, menghardik, dan menghina. Namun ada beberapa tindakan kekerasan verbal yang sejatinya tidak kita pahami dan perlu kita waspadai di tempat kerja, yaitu sebagai berikut:


1. Mengkritik terus menerus

Kritikan yang baik adalah kritikan yang membangun. Namun beda hal jika kritikan itu kita terima secara terus menerus atas apa yang kita lakukan di tempat kerja. Kritikan yang dilakukan secara terus menerus bukanlah kritikan yang membangun, melainkan terindikasi sebagai tindakan mencari-cari kesalahan dan kelemahan kita agar kehilangan percaya diri dalam bekerja dan bersosialisi di tempat kerja.


2. Sering menyalahkan

Beda halnya dengan mengkritik, tindakan menyalahkan cenderung menyudutkan orang yang disalahkan, dan yang seperti ini juga termasuk kekerasan verbal yang notabene menjatuhkan bukan malah membangun. Padahal belum tentu kesalahan tersebut dilakukan oleh orang yang disalahkan, bisa saja itu kesalahan orang lain yang ditimpakan agar terhindar dari masalah.


3. Memberikan panggilan khusus

Dalam lingkungan sosial, termasuk juga di tempat kerja tidak jarang tentunya kita mendengar seseorang memanggil orang lainnya dengan sebutan atau nama khusus. Dimana sebutan-sebutan khusus tersebut identik dengan bentuk fisik seperti si kurus, si gendut dan lain sebagainya. Nah yang demikian ini termasuk juga kekerasan verbal karena dampak dari tindakan tersebut dapat menurunkan rasa percaya diri orang yang dipanggil.


4. Menyela pembicaraan orang lain

Keberhasilan suatu oraganisasi atau perusahaan dapat dilihat dari sejauhmana kerja team bekerja secara maksimal. Dari semua orang yang tergabung dalam team tentunya berhak untuk mengeluarkan pendapat yang bertujuan untuk kemajuan perusahaan. Namun jika dalam team tersebut ada yang suka menyela pendapat orang lain, tentu tindakan tersebut justru akan menghambat kerberhasilan. Dan bisa dikategorikan sebagai kekerasan verbal mengingat motivasi menyela pembicaraan orang lain ini terdapat unsur ketidak senangan terhadap orang yang disela pembicaraannya.


5. Memberikan intimidasi

Melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya adalah kewajiban setiap karyawan. Namun sayangnya, tidak jarang juga kita temui di beberapa tempat kerja dimana seseorang yang berupaya mengintimidasi rekan kerjanya untuk melakukan pekerjaan yang bukan menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Nah, yang demikian ini juga termasuk salah satu contoh kekerasan verbal yang harus kita hindari. Ada baiknya kita berdiri di atas kaki sendiri tanpa harus bersandar kepada orang lan.


6. Bersikap cuek

Bersikap cuek kepada pimpinan / bawahan / rekan kerja di tempat dimana kita bekerja juga termasuk dalam kekerasan verbal. Karena tidak menutup kemungkinan orang yang kita diamkan tersebut membutuhkan pertolongan atau informasi terkait pekerjaannya. Kekerasan verbal yang satu ini dapat membuat rekan kerja kehilangan semangat bekerja karena merasa tidak ada yang peduli akan kesulitannya.


Dampak Kekerasan Verbal

Pada dasarnya dampak dari kekerasan verbal ini tidak akan terlihat secara fisik sebagaimana dampak kekerasan fisik yang dapat terlihat secara fisik. Namun demikian, dampak dari kekerasan verbal lebih menghawatirkan dari pada dampak dari kekerasan fisik.


Luka karena kekerasan fisik mungkin masih bisa disembuhkan dengan pengobatan medis. Tapi tidak demikian dengan luka akibat dari kekerasan verbal, akan lebih sulit penyembuhannya. Mengingat kekerasan verbal ini dapat menyebabkan trauma psikologis yang berkepanjangan. Berikut ini beberapa dampak kekerasan verbal seperti:


- Selalu merasa gagal

Setiap usaha yang kita lakukan, dan sebasar apapun usaha kita dalam menyelesaikan masalah tidak akan menghilangkan ketakutan kita tentang suatu kegagalan. Karena notabene orang yang mengalami kegagalan akan terus menerus merasa ada orang lain yang selalu mencari kesalahan dari setiap usaha yang dilakukannya.


- Kehilangan rasa percaya diri

Perasaan tentang kegagalan karena perilaku seseorang yang selalu mencari kesalahan dan mengkritik terus menerus memicu menurunnya rasa percaya diri. Bukan hanya di tempat kerja, melainkan juga di lingkungan sosial kita akan menarik diri karena merasa tidak percaya diri untuk tampil.


- Depresi

Perasaan tertekan akibat dari kritikan yang tidak membangun secara terus menerus dapat memicu depresi berat yang membahayakan kesehatan mental dan fisik kita. Dan kondisi yang seperti ini bisa menjadi salah satu alasan pindah kerja ke tempat yang lebih aman dan nyaman.


- Selalu merasa takut dan malu

Intimidasi dari orang lain mungkin bisa menyebabkan perasaan takut yang berlebih. Selain itu, menurunnya rasa percaya diri akan membuat kita terus merasa malu untuk tampil sehingga membuat kita merasa tidak aman dan nyaman


Kesimpulan

Dari pemaparan di atas bisa kita tarik kesimpulan bahwa tindakan kekerasan verbal merupakan perbuatan yang tidak nampak namun memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan dengan kekerasan fisik. Jika kekerasan fisik masih bisa diobati dengan pengobatan medis, namun tidak demikian dengan kekerasan verbal. Seseorang yang mengalami kekerasan verbal akan mengalami trauma psikologis yang membutuhkan waktu cukup lama untuk penyembuhannya.


Mungkin ini informasi yang dapat kami sampaikan terkait kekerasan verbal di tempat kerja. Semoga informasi ini dapat menyadarkan kita akan dampak bahaya dari kekerasan verbal sehingga kita dapat terhindar dan menghindari dari perilaku kekerasan verbal, baik di tempat kerja atau pun di lingkungan sosial kita.


Jangan lupa share artikel ini agar orang lain dapat merasakan manfaatnya. Dan jika dirasa ada tambahan informasi terkait isi dari artikel ini. Silahkan tambahkan pada kolom comment di bawah. Terima kasih.

Tidak ada komentar untuk "Waspada Kekerasan Verbal Di Tempat Kerja"