Relevansi Alat Test Psikologi dengan Dunia Kerja

Buat Info - Relevansi Alat Test Psikologi dengan Dunia Kerja

Tuntutan dunia kerja akan pemenuhan SDM yang memiliki kompetensi tinggi, menjadikan praktisi HR harus lebih banyak memutar otak dalam membuat rancangan atau system recruitment yang bagus. Mulai dari pemilihan tekhnik seleksi sampai dengan pemilihan alat test Psikologi yang akan digunakan. Penggunaan alat test Psikologi sendiri dalam melakukan proses recruitment sudah banyak digunakan oleh para pratisi HR. Mulai dari Psikotes keperibadian sampai dengan Psikotes yang menilai kompetensi dan etos kerja seorang kandidat. Seperti contoh Psikotes yang banyak digunakan oleh para praktisi HR saat ini adalah Warteg, Kreplin, Papi Kostick, dan beberapa alat test lainnya yang dirasa sesuai untuk mengukur kemampuan dan etos kerja pelamar atau kandidat.

Beberapa alat tes di atas memang sedikit banyak membantu dalam melakukan proses recruitment dalam dunia kerja. Namun apakah pernah terfikirkan tentang sejauh mana relevansi alat test psikologi dalam membantu proses recruitment itu sendiri [baca juga: Sistem Seleksi Yang Efektif]. Mengingat sudah banyak alat test psikologi yang bertebaran dan mudah diperoleh atau dipelajari melalui internet. Selain itu, juga banyak tulisan-tulisan atau buku-buku tentang tips mengerjakan psikotes, sehingga validitas dan akurasi sebuah alat test itu sendiri perlu dipertanyakan. Lantas bagaimana cara menyikapi hal tersebut, agar validitas dan keakuratan hasil dari psikotes dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, pada tulisan kali kita akan membahas tentang relevansi alat test Psikologi dengan dunia kerja.

Memang tidak dapat dipungkiri dimana keberadaan alat tes psikologi juga memiliki peran penting dalam proses recruitment. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya alat test Psikologi yang dijadikan sebagai alat ukur dalam proses recruitment selama ini. Test Psikologi merupakan alat ukur yang mana jawabannya tidak ada unsur benar dan salahnya. Sehingga akan dipelajari seperti apapun alat test tersebut, tentu hasilnya tidak akan sebagus yang kita harapkan. Setiap individu memiliki keunikan karakteristik yang berbeda-beda, yang mana keunikan karakter tersebut itulah yang akan lebih mendominasi terhadap hasil dari psikotes yang dijalani.

Jadi intinya, bagi praktisi HR tidak perlu sampai pusing memikirkan sejauh mana relevansi alat test psikologi untuk dunia kerja di zaman milenial seperti sekarang ini. Karena esensi dan tujuan dari sebuah alat test psikologi adalah untuk menggali dua aspek penting, yaitu karakter dan kinerja seoarang kandidat [baca juga: Tujuan Seleksi Dalam Dunia Kerja]. Tentang kinerja mungkin bisa disiasati dengan cukup memplejari alat test psikologi dan buku-buku tips tetang mengerjakan psikotes. Namun tentang karakter, tidak bisa disiasati dengan hanya mempelajari alat test dan buku-buku tentang tips yang sudah banyak di jual di pasaran. Oleh karena itu, jika ada pertanyaan perihal relevansi alat test psikologi untuk dunia kerja, maka jawabannya adalah iya masih cukup relevan untuk dijadikan sebagai alat ukur dalam mencari kandidat yang memiliki kompetensi dan etos kerja yang baik.

Demikianlah tulisan tetang relevansi sebuah alat ukur psikologi yang masih memiliki peran penting dalam proses recruitment dari dulu sampai dengan saat ini. Semoga apa yang menjadi isi dari tulisan artikel ini, dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Saran penulis bagi yang sedang dan akan menjalani psikotes untuk keperluan pekerjaan. Sebaiknya tidak perlu harus mengeluarkan biaya untuk mempelajari alat test psikologi, agar dapat lolos sesuai yang diharapkan. Intinya, cukup melamar untuk posisi pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, karena tentu hasilnya akan lebih memuaskan.

Tidak ada komentar untuk "Relevansi Alat Test Psikologi dengan Dunia Kerja"