Cara Menghadapi Atasan yang Kaku dan Otoriter

Buat Info - Cara Menghadapi Atasan yang Kaku


BuatInfo.com - Sebagai seorang bawahan tentunya kita menginginkan sosok pemimpin yang bijaksana dan mampu mengayomi bawahannya. Namun demikian, bagi sebagian orang hal tersebut tak ubahnya usapan jempol belaka. Karena tak jarang dari mereka harus berhadapan langsung dengan pimpinan dengan berbagai macam tipe.


Pasalnya, ada banyak tipe pemimpin. Dimana salah satunya adalah tipe otoriter yang memiliki sifat kaku dan kurang bersahabat dengan bawahannya. Lantas bagaimana cara menghadapi tipe pemimpin yang satu ini. Nah pada kesempatan kali ini, buatinfo.com akan berbagi informasi tentang cara menghadapi atasan yang kaku dan kurang bersahabat.


Cara yang akan penulis bagikan disini lebih fokus pada cara bagaimana kita bersikap dan bertindak dalam menghadapi atasan yang terbilang kaku. Dan cara yang dimaksud merupakan pengalaman pribadi penulis sendiri dan dijamin berhasil.


Cara Tepat Menghadapi Atasan yang Kaku

Terdapat beberapa cara yang bisa kita lakukan dalam menghadapi atasan yang kaku, dimana diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Selalu disiplin dalam bekerja

Apapun pekerjaannya, harus dilakukan dengan disiplin. Kedisiplinan tidak hanya pada pekerjaan besar, tetapi juga pekerjaan kecil. Sebab atasan yang kaku sangat mengutamakan kedisiplinan. Contoh misal, saat Anda diberikan tugas oleh atasan Anda, sebaiknya segera diselesaikan karena menunda-nunda hanya akan memancing kemarahan atasan Anda.


2. Jangan melakukan kesalahan

Sebab atasan yang kaku mempunyai sifat perfeksionis. Dia tidak memberikan kompromi terhadap segala kesalahan. Istilahnya adalah zero mistake. Kebetulan saya pernah mengalami hal ini. Saya pernah menyerahkan pekerjaan saya kepada atasan yang kaku. Namun saya kurang teliti dalam pengerjaan pekerjaan tersebut. Masih ada kesalahan dalam pekerjaan tersebut. Dia ternyata menemukan kesalahan itu. Dia lalu memarahi saya. Dia menilai saya tidak mematuhi SOP. Akhirnya, saya mengerjakan pekerjaan tersebut kembali.


3. Selalu berorientasi pada tujuan perusahaan

Maksudnya, kita harus sering mencapai target pekerjaan. Sebab atasan yang kaku sangat mengutamakan target pekerjaan. Dia terkadang tidak mempedulikan kondisi bawahannya, apakah bawahannya masih sehat atau tidak. Dia lebih mempedulikan kondisi perusahaan.


4. Sesekali membicarakan hal-hal yg bersifat informal

Atasan yang kaku biasanya memiliki hubungan yang tidak dekat dengan bawahannya. Dia jarang bercengkerama dengan bawahannya. Bawahannya juga tidak suka berbincang dengannya. Sebab bawahannya menganggap dirinya memiliki pribadi yang tidak mengasyikan. Apabila kita menjadi bawahannya, kita harus sesekali berbincang dengannya. Kita bicarakan hal-hal yang bersifat informal. Maksudnya, kita bicarakan hal-hal di luar pekerjaan. Tujuannya adalah untuk membuat hubungan kita dengannya menjadi lebih dekat. Hal ini akan berdampak positif pada pencapaian pekerjaan kita.


5. Jangan mengajak atasan yang kaku untuk berbincang ketika dia sedang bekerja

Kecuali kalau kita diajak berbincang terlebih dahulu. Sebab dia tidak suka berbincang ketika sedang bekerja. Hal itu sangat menganggunya


6. Tetap menghormati atasan yang kaku sekalipun dia melakukan kemunafikan

Ada atasan yang kaku sekaligus munafik. Dia melarang bawahannya melakukan kecurangan, namun dia sendiri sesekali melakukan kecurangan. Kemunafikan tersebut tentu menjengkelkan. Jika kita adalah bawahannya, kita jangan memprotes kemunafikan itu. Kita juga jangan melakukan kecurangan. Kita baru melakukan kecurangan jika diperbolehkan olehnya. Biasanya, dia memperbolehkannya ketika kondisi timnya sedang kepepet. Misalnya, timnya belum mencapai target pekerjaan. Sementara timnya telah sering gagal mencapainya. Atasannya juga telah sering memberikan teguran. Mau tidak mau, dia melakukan kecurangan. Dia juga memperbolehkan bawahannya melakukan kecurangan


7. Jangan takut ketika sedang "menghadap" atasan yang kaku

Atasan yang kaku sering memanggil bawahannya untuk "menghadap" dia. Apabila kita "menghadap" dia, kita jangan takut. Walaupun kita dimarahi habis-habisan, tetap jangan takut. Kita jelaskan kesalahan atau kegagalan yang telah kita lakukan. Kita lalu meminta masukan kepadanya, agar kita tidak melakukan kesalahan atau kegagalan itu lagi. Terakhir, kita ucapkan terim kasih kepadanya


8. Jangan langsung menyanggupi perintah untuk mengerjakan pekerjaan yang di luar kemampuan kita

Atasan yang kaku terkadang "mengorbankan" bawahannya. Tujuannya adalah untuk mencapai target pekerjaan timnya. Misalnya, menyuruh bawahannya mengerjakan pekerjaan yang di luar kemampuan. Jika kita menjadi bawahan tersebut, kita jangan langsung menyanggupi perintah itu. Kita pastikan bahwa kita sanggup mengerjakannya. Kita juga pastikan bahwa kita tidak mengalami kerugian besar ketika mengerjakannya. Jika kita tidak sanggup mengerjakannya karena alasan yang logis, kita katakan ketidaksanggupan itu kepada atasan tersebut. Kebetulan saya pernah mengalami hal ini. Saya pernah disuruh menjual produk di luar area saya. Jarak area tersebut cukup jauh. Padahal, uang bensin yang saya terima tidak cukup untuk membeli bensin yang dibutuhkan. Kalau saya menyanggupi perintah tersebut, saya akan tekor. Saya akan menggunakan uang pribadi untuk menutup kekurangan biaya bensin yang dibutuhkan. Saya jelas tidak menginginkannya. Saya lalu memberitahukan ketidaksanggupan tersebut beserta alasannya kepada atasan kaku saya. Dia ternyata memaklumi ketidaksanggupan tersebut. Akhirnya, dia membatalkan perintah itu.


[Baca Juga: Cara Menghadapi Atasan yang Tidak Bertanggung Jawab]


Nah itulah beberapa cara dalam menghadapi atasan yang kaku. Semoga informasi di atas dapat memberikan manfaat bagi kita semua, dan bisa menjadi motivasi untuk terus semangat dalam bekerja meski harus menghadapi atasan yang kaku di tempat dimana kita bekerja.

Tidak ada komentar untuk "Cara Menghadapi Atasan yang Kaku dan Otoriter"